Critical Review Artikel
“PERKEMBANGAN MORFOLOGI KOTA JAKARTA
DALAM EMPAT TAHAPAN”
Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia. Kota Jakarta terletak di pulau jawa, dimana kota tersebut berbatasan dengan Jawa Barat disebelah timur, dengan Propinsi Banten disebelah barat, laut jawa disebelah Utara, dan dengan Jawa Barat disebelah selatannya. Jakarta pun terbagi menjadi 5 bagian, yaitu Jakarta utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Sebutan untuk kota Jakarta adalah kota metropolitan. Kota Jakarta tidak langsung begitu saja menjadi kota metropolitan tetapi mengalami berbagai perkembangan kota yang pada artikel disebutkan mengalami empat tahapan yaitu:
Tahapan pertama dimana datangnya bangsa inggris pada saat itu untuk membangun benteng yang bertujuan sebagai perlindungan. Kemudian pada tahap kedua giliran bangsa belanda yang datang dan mendirikan benteng sebagai pertahanan, mereka pun membuat pemukiman untuk warga belanda sehingga secara tidak langsung pusat pemerintahan dan perekonomian berada didaerah tersebut yang pada saat itu disebut Batavia. Tahap ketiga dimulai dengan penunjukan Ali Sadikin sebagai gubernur Jakarta oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno. Ali Sadikin merupakan orang yang sangat penting dibalik berkembangnya kota Jakarta,dimana progam – programnya seperti pembangunan Taman Ismail Marzuki, Taman Ria Monas,Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, serta program – progam lainnya yang membuat kota Jakarta berkembang pesat. Tahap keempat diawali dengan peran Gubernur Sutiyoso atau yang lebih dikenal dengan bang yos, meningkatkan kota Jakarta dalam aspek Kesehatan, Pendidikan, serta kesejahteraan gaji guru. Transportasi pun meningkat dengan adanya pembangunan Bus Way yang dapat merubah cara padang warga Jakarta menjadi lebih merakyat dengan adanya Bus Way tersebut.
Perubahan serta perkembangan kota Jakarta tidak begitu saja langsung terbentuk tetapi melewati beberapa proses atau tahapan yang sudah disebutkan diatas, itu membuktikan bahwa perkembangan sebuah kota dipengaruhi oleh Product (tidak terjadi secara abstrak), process (tidak terjadi secara langsung), dan Behavior(dipengaruhi oleh perilaku penghuninya).
Sebuah kota akan terus berkembang menurut proses sejarah dan tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah sempurna (Zahnd, 1999:181). Begitu pula yang dialami oleh kota Jakarta begitu banyak perubahan yang dialami oleh kota tersebut, Sudah berumur 483 tahun umur Jakarta sekarang tepatnya pada tanggall 22 juni 2010, pastinya sudah mengalami banyak kemajuan dari berbagai sektor, diantaranya pariwisata, transportasi, keamanan, dan masih banya lainnya.
Akan tetapi walaupun sudah berumur 483 tahun, kota Jakarta masih banyak yang perlu dibenahi walaupun kita tahu bahwa setiap kota tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah sempurna. Salah satu ancaman yang dari dulu sampai sekarang masih menjadi musuh Jakarta adalah Banjir dan Kemacetan. Mungkin dalam aspek pariwisata Jakarta dapat dikatakan berkembang tetapi dalam aspek transportasi mungkin masih belum karena dapat kita lihat banyaknya titik rawan kemacetan yang ada di Jakarta sehingga memperhambat jalannya transportasi. Ditambah lagi ketika musim hujan yang akan menyebabkan timbulnya Banjir, sungguh sangat disayangkan permasalahan tersebut masih belum dapat dipecahkan dengan sempurna.
Tetapi diharapkan dengan ada banyaknya Planner yang tersebar diseluruh Indonesia, Jakarta dapat menjadi kota yang nyaman bagi masyarakat, umumnya masyarakat Indonesia dan Masyarakat Jakarta pada Khususnya,